Profil Desa Dawung

Ketahui informasi secara rinci Desa Dawung mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Dawung

Tentang Kami

Profil Desa Dawung, Tegalrejo, Magelang. Kenali potensinya sebagai sentra peternakan mentok (entok), sinergi agribisnis unggas dengan pertanian, serta semangat wirausaha dan adaptasi digital komunitasnya untuk mendorong kemajuan desa.

  • Sentra Peternakan Mentok (Entok)

    Desa Dawung dikenal sebagai salah satu pusat budidaya mentok di Kecamatan Tegalrejo, di mana unggas ini menjadi komoditas andalan dan pilar ekonomi penting bagi masyarakat.

  • Sinergi Pertanian dan Peternakan

    Terdapat model ekonomi terpadu di mana sektor pertanian, khususnya padi, bersinergi dengan peternakan mentok melalui pemanfaatan sumber daya pakan dari sawah pascapanen.

  • Adaptif terhadap Teknologi Digital

    Pemerintah desa menunjukkan visi modern dengan memanfaatkan platform digital seperti website desa untuk meningkatkan transparansi, pelayanan publik, dan mempromosikan potensi ekonomi lokal.

XM Broker

Desa Dawung, sebuah komunitas agraris yang terletak di Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, adalah contoh nyata dari sebuah desa yang berhasil menemukan dan mengembangkan ceruk ekonomi yang unik. Di tengah dominasi pertanian padi di sekitarnya, masyarakat Desa Dawung telah membangun reputasi sebagai salah satu sentra utama peternakan mentok (atau entok). Agribisnis unggas ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan alternatif yang vital, tetapi juga telah menyatu dengan tradisi pertanian dalam sebuah sistem yang saling menguntungkan. Didukung oleh semangat wirausaha dan keterbukaan informasi melalui platform digital, Desa Dawung menampilkan wajah desa yang produktif, resilien dan siap menghadapi tantangan zaman.

Geografi, Sumber Daya Air, dan Demografi

Secara geografis, Desa Dawung berada di wilayah dataran yang subur dengan akses yang baik terhadap jaringan irigasi. Kondisi ini sangat mendukung kegiatan pertanian tanaman pangan, terutama padi, yang menjadi fondasi utama kehidupan agraris desa. Keberadaan area persawahan yang luas dan sumber air yang cukup juga menciptakan lingkungan yang ideal untuk budidaya unggas air seperti mentok. Luas wilayah Desa Dawung mencakup area sekitar 1,48 kilometer persegi (1,48 km2).Adapun batas-batas administratifnya meliputi: di sebelah utara berbatasan dengan Desa Tegalrejo; di sebelah timur berbatasan dengan Desa Banyusari; di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Donorejo; dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Dlimas.Berdasarkan data kependudukan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Magelang, Desa Dawung dihuni oleh 3.250 jiwa. Dengan luas wilayah yang relatif kecil, desa ini memiliki tingkat kepadatan penduduk yang sangat tinggi, yaitu sekitar 2.196 jiwa per kilometer persegi (2.196 jiwa/km2). Struktur mata pencaharian warganya sebagian besar adalah petani dan peternak, dua profesi yang seringkali dijalankan secara simultan oleh satu keluarga, menunjukkan model ekonomi ganda yang menjadi ciri khas desa.

Agribisnis Mentok: Pilar Ekonomi Andalan Desa

Keunggulan kompetitif dan identitas ekonomi Desa Dawung terletak pada agribisnis peternakan mentok (Cairina moschata domestica). Unggas ini menjadi pilihan utama bagi banyak warga karena beberapa alasan strategis: perawatannya relatif mudah, memiliki daya tahan tubuh yang kuat terhadap penyakit, dan memiliki nilai jual daging yang tinggi dan stabil di pasaran.Daging mentok merupakan salah satu bahan kuliner yang sangat populer di Magelang dan sekitarnya, terutama untuk diolah menjadi masakan pedas seperti rica-rica. Permintaan yang konsisten ini menjamin adanya pasar yang jelas bagi para peternak di Dawung. Skala usaha peternakan ini bervariasi, mulai dari beberapa ekor di pekarangan rumah untuk tabungan keluarga, hingga ratusan ekor dalam kandang-kandang yang dikelola secara komersial.Industri peternakan mentok ini telah menciptakan rantai nilai ekonomi di dalam desa. Selain para peternak itu sendiri, muncul pula para pelaku usaha lain seperti penjual pakan, pedagang pengumpul, dan bahkan warung-warung makan lokal yang menyajikan menu olahan mentok. Agribisnis ini secara efektif menjadi motor penggerak ekonomi yang memberikan pendapatan tunai secara rutin kepada masyarakat.

Sinergi Sawah dan Kandang: Kearifan Lokal dalam Bertani

Masyarakat Desa Dawung mempraktikkan sebuah kearifan lokal yang cerdas dalam mengintegrasikan dua pilar ekonomi mereka: pertanian padi dan peternakan mentok. Terdapat hubungan simbiosis yang saling menguntungkan antara sawah dan kandang.Setelah musim panen padi berakhir, lahan sawah yang kosong tidak dibiarkan begitu saja. Para peternak akan melepaskan mentok-mentok mereka untuk digembalakan di area tersebut. Praktik ini, yang dikenal sebagai angon, memberikan banyak manfaat. Mentok dapat mencari pakan alami berupa sisa-sisa gabah, keong mas, serangga, dan gulma. Hal ini secara signifikan menekan biaya pakan, yang merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi.Bagi pemilik sawah, keberadaan mentok membantu membersihkan lahan dari sisa-sisa panen dan hama secara alami. Kotoran mentok yang tersebar di sawah juga berfungsi sebagai pupuk organik yang akan menyuburkan tanah untuk musim tanam berikutnya. Siklus integrasi ini adalah contoh nyata dari sistem pertanian berkelanjutan yang rendah input dan ramah lingkungan.

Website Desa: Gerbang Informasi dan Promosi Digital

Menunjukkan semangat kemajuan, Pemerintah Desa Dawung secara aktif memanfaatkan teknologi informasi melalui pengelolaan website resmi desa. Platform ini menjadi jembatan penting yang menghubungkan pemerintah desa dengan warganya dan dunia luar, serta menjadi wujud komitmen terhadap prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).Melalui website desa, warga dapat dengan mudah mengakses informasi terkini mengenai kegiatan desa, pengumuman layanan publik, serta laporan transparansi penggunaan anggaran. Keterbukaan informasi ini membangun iklim kepercayaan dan mendorong partisipasi warga dalam pembangunan desa.Lebih dari itu, website ini berfungsi sebagai etalase digital untuk mempromosikan potensi ekonomi desa. Artikel, foto, dan video mengenai keunggulan peternakan mentok di Dawung dapat diunggah untuk menarik perhatian calon pembeli, investor, atau bahkan para peneliti agribisnis. Pemanfaatan platform digital ini adalah langkah strategis untuk membangun citra positif dan membuka peluang pasar baru bagi produk unggulan desa.

Tantangan dan Visi Wirausaha Masa Depan

Sebagai sentra peternakan, Desa Dawung menghadapi tantangan yang perlu dikelola dengan baik. Manajemen kesehatan ternak dan biosekuriti kandang menjadi kunci untuk mencegah wabah penyakit yang dapat merugikan. Fluktuasi harga pakan pabrikan juga menjadi faktor eksternal yang sangat memengaruhi profitabilitas usaha. Dari sisi lingkungan, pengelolaan limbah kandang dalam skala besar perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan polusi bau dan air.Di sisi pemasaran, para peternak perlu terus didorong untuk meningkatkan nilai tambah produk mereka. Pengembangan produk olahan daging mentok siap saji (seperti mentok ungkep beku) atau penetasan bibit mentok (DOD - Day Old Duck) berkualitas dapat menjadi alternatif usaha yang lebih menguntungkan daripada hanya menjual ternak hidup.Visi pembangunan Desa Dawung ke depan adalah menjadi pusat agribisnis mentok yang modern, higienis, dan berdaya saing. Pembentukan koperasi peternak dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah pakan dan pemasaran secara bersama-sama, serta untuk mengakses permodalan. Desa ini juga memiliki potensi untuk menjadi lokasi "wisata edukasi", di mana pengunjung dapat belajar tentang seluk-beluk budidaya mentok dan sistem integrasinya dengan pertanian padi.Dengan terus menggabungkan kearifan lokal dalam beternak dengan penerapan teknologi dan manajemen modern, serta didukung oleh platform digital yang informatif, Desa Dawung berada pada posisi yang kuat untuk terus tumbuh dan sejahtera, membuktikan bahwa dari usaha ternak mentok, dapat lahir sebuah kemandirian ekonomi yang membanggakan.